Turn Off Karyawan Adalah

Turn Off Karyawan Adalah

Berikan Tunjangan dan Kompensasi yang Pantas untuk Karyawan

Setiap karyawan pasti ingin kontribusinya dihargai perusahaan. Sebagai perusahaan, penting untuk menghargai karyawan dengan cara memberikan gaji, tunjangan, dan kompensasi yang pantas atau sesuai dengan kinerja karyawan. Beberapa hal yang bisa menjadi indikator dalam memberikan penilaian adalah kehadiran, kinerja, dan lain sebagainya.

Beban Kerja Lebih Tinggi daripada Gaji

Selanjutnya, penyebab turn over karyawan yang ketiga adalah gaji yang tidak sepadan dengan beban kerja. Membayar karyawan sesuai dengan keahlian atau skill yang dimiliki adalah cara perusahaan untuk menunjukkan penghargaan. Beban kerja yang lebih tinggi daripada gaji tentu membuat karyawan merasa tidak adil dan terbebani. Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk memberikan gaji yang sepadan, menaikkan gaji sesuai peraturan yang berlaku, dan memberikan bonus untuk karyawan yang layak mendapatkannya.

Cara Menghitung Turn Over Karyawan Perbulan

Memiliki karyawan yang kompeten tentu menjadi faktor penting bagi sebuah perusahaan, sebab karyawan merupakan aset yang perlu dijaga dengan baik. Walau demikian, setiap perusahaan pasti akan mengalami proses turn over. Ya, jika sudah bekerja secara profesional, kamu tentu sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Singkatnya, turn over adalah proses masuk keluar karyawan dalam sebuah perusahaan. Proses ini wajar terjadi jika berada dalam batas normal. Nah, bagaimana jika turn over sebuah perusahaan berada dalam tingkat tinggi?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kamu memahami terlebih dulu pengertian turn over, penyebab turn over karyawan, cara menghitung turn over karyawan, serta cara mengatasi turn over karyawan yang tinggi selengkapnya melalui pembahasan di bawah ini.

Terlalu Banyak Beban Kerja

Dalam keadaan sulit seperti pandemi, tidak sedikit perusahaan yang meminta karyawannya untuk bekerja di luar tanggung jawab yang sudah disepakati, lembur hingga tengah malam, bahkan di akhir pekan. Hal tersebut mengakibatkan karyawan sulit untuk menerapkan work life balance, menyebabkan stres, dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari perusahaan. Ya, terlalu banyak beban kerja praktis menjadi penyebab turn over karyawan yang kedua.

Menghitung turn over karyawan tahunan

Pada prinsipnya, cara menghitung turn over karyawan tahunan sama dengan menghitung turn over karyawan bulanan, yaitu sebagai berikut:

Turn over tahunan % = (Jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan / ((Jumlah karyawan di awal tahun + akhir tahun) / 2) x 100

Sebanyak 10 karyawan keluar dari perusahaan selama tahun 2022. Jumlah karyawan pada akhir tahun 2022 adalah 200 orang dan awal tahun adalah 200 orang. Jadi, perhitungan turn over karyawan perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Turn over tahunan % = (Jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan / ((Jumlah karyawan di awal tahun + akhir tahun) / 2) x 100

Baca juga: Kenalan dengan Cloud Computing dan Fungsinya Bagi Bisnis

Aturan yang melandasinya

Melakukan spin off adalah salah satu perwujudan restrukturisasi sebuah perusahaan. Jadi, tentu saja prosesnya diatur dalam Undang-undang tentang Perseroan Terbatas (UUPT), tepatnya UU No. 40 Tahun 2007. Berdasarkan Undang-undang tersebut, perusahaan hasil spin off harus mengantongi izin dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berupa pengesahan. Selain itu, spin off juga harus dilakukan atas dasar diskusi dengan pemegang saham.

Baca Juga: 7 Strategi Jitu Untuk Kembangkan Usaha Kecil Menengah

Cara Menghitung Turn Over Karyawan

Untuk mengetahui secara pasti seberapa besar tingkat turn over karyawan, kamu bisa mengikuti cara menghitung turn over karyawan dengan menggunakan rumus turn over karyawan berikut ini.

Mengapa perusahaan perlu spin off?

Jadi, mengapa spin off adalah jawaban bagi perusahaan agar dapat lebih berkembang? Untuk menemukan jawabannya, Anda harus paham bahwa ada dua perspektif yang digunakan, yaitu perspektif dari perusahaan induk maupun perspektif dari perusahaan yang baru.

Dari segi perusahaan induk, mereka memilih untuk melakukan spin off agar bisa memiliki target yang lebih jelas. Terkadang, terlalu banyak target, bahkan pada sektor yang berbeda, dapat menyebabkan perusahaan sulit berkembang. Dengan spin off, perusahaan induk bisa lebih fokus pada beragam proyek baru yang mungkin lebih menjanjikan.

Sedangkan dari segi perusahaan baru, spin off dapat membuat mereka lebih bebas tanpa harus terbebani target dari perusahaan induk. Dengan begitu, mereka bisa membuat target sendiri atau melakukan inovasi yang sebelumnya tidak bisa dilakukan karena berbagai macam alasan terkait perusahaan induk.

Sistem Seleksi Karyawan Kurang Tepat

Menemukan karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan tentu bukan perkara mudah. Akan tetapi, memaksakan karyawan yang tidak sesuai dengan kriteria jelas tidak bisa menjadi jawabannya. Tidak hanya merugikan perusahaan, karyawan yang tidak memiliki keahlian yang sesuai pun akan merasa tidak layak berada di posisi tersebut dan lagi-lagi tidak bisa mengembangkan diri.

Baca juga: Strategi Penetapan Harga: Tujuan, Langkah, dan Jenisnya

Kurangnya Motivasi Kerja

Penyebab terjadinya turn over karyawan yang pertama adalah kurangnya motivasi kerja. Tidak sedikit karyawan yang berpikir bahwa tujuan atau motivasi kerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, pekerjaan atau karier memiliki arti yang lebih luas, yaitu sebagai identitas, bahkan tujuan hidup. Masalahnya, tidak semua orang bisa bekerja sesuai dengan passion yang dimiliki. Banyak yang berakhir menjadi karyawan dan bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut tentu mengakibatkan kurangnya motivasi kerja karena pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan yang dilakukan.